Dengan diperkuat Roy Jeconiah (vokal), John Paul Ivan (gitar), Hubert
Henry (bas), Petrus Augusti (dram), grup rock asal Surabaya yang
bernama Lost Angels ini mencoba uji nyali mengikuti Festival Rock
se-Indonesia VI (1993). Lumayan, mereka masuk 10 besar finalis, diurutan
ke-6. Sebagai hadiah, lagunya berjudul No More ikutan nangkring di
album kompilasi 10 Finalis Festival Rock se-Indonesia VII.
Sejak itu, Lost Angels mulai masuk jajaran grup rock yang namanya
mulai diperhitungkan di Surabaya dan sekitarnya. Bahkan Roy dkk sempat
mendapat kehormatan sebagai band pembuka Gong 2000, ketika grup musik
yang dikomandoi Ian Antono menggelar tur di Sulawesi Selatan. Di luar
itu, satu hal yang tetap menjadi obsesi Lost Angels, yakni masuk dapur
rekaman. “Itu obsesi kita,” kenang Roy, yang mengaku beberapa harus
menemui Log Zhelebour menawarkan master album rekaman.
Setelah melalui proses yang cukup panjang, pada tahun 1994, mereka
tanda-tangani kontrak dengan Log Zhelebour untuk rekaman album,
sekaligus diputuskan Lost Angels berganti nama jadi Boomerang. Nama
Bomerang itu sendiri diambil dari salah satu lagu yang ada di album
perdana mereka. Sayangnya, hampir dalam waktu bersamaan, Petrus Augusti
mundur, yang kemudian posisinya digantikan Farid Martin. Apa yang diraih
Boomerang saat ini tidak lepas dari keberadaan Log Zhelebour sebagai
produsernya. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa kehadiran Log di sini
punya andil tidak kecil dalam mengangkat nama besar Boomerang sebagai
salah satu grup rock papan atas. Selain bertindak sebagai produser, Log
juga menangani urusun showbiz-nya.
Di tengah persiapan untuk promosi rilis album X’Travaganza (2000),
Log sempat bikin 7 video klip yang digarap sebelum album tersebut edar.
Tapi sayang, tak lama setelah album X’Travaganza dirilis, dan di saat
sedang gencar-gencarnya mereka melakukan promosi, Boomerang mengambil
keputusan dengan menyatakan mundur dari manajemen Log Zhelebour. Bukan
cuma itu, bersamaan dengan dirilisnya album Terapi Visi (2003), mereka
memutuskan untuk keluar dari dari Logiss Records, dan ganti bernaung di
Sony Music – Indonesia.
Dibawah manajemen Log, grup musik yang sempat jadi band pembuka
Megadeth saat manggung di Medan ini telah merilis 7 album,
masing-masing; Boomerang (1994), Kontaminasi Otak (1995), Disharmoni
(1996), Segitiga (1998), Best Ballads of Boomerang & Hard ‘N Heavy
(1999), dan X’Travaganza (2000).(lex)
0 komentar:
Posting Komentar